Kata
Dia
Minggu, 05 Juli 2015
Kata "Dia"
Diposting oleh Ciwa di 22.26Jumat, 16 Januari 2015
Ciiiie KEPO
Diposting oleh Ciwa di 09.11
Bukan
Zamannya
Sebenarnya
ini udah ketinggalan zaman, ketinggalan kali bahkan. Tapi waktu itu saya memang
tidak bisa buka instagram, eh pas bisa buka. Udah gak musim lagi. Padahal kena
tag dari beberapa orang. Walaupun di instagram tidak musim lagi, mari kita
musimkan ini di blog. Ya walaupun itu gak bakalan terjadi, kebaca aja mungkin
enggak. -__- Tapi syukur la, emang itu yang dimau. Dan ini dia #20factsaboutme
1. Terlahir dari sepasang manusia, pria
dan wanita. Yang saya panggil papa dan mama. 2. Yang diberi nama Cici
Wandasari. 3. Bisa dipanggil Cici, Ciwa, Wa, Ciw. Kadang ada juga yang manggil
Sari atau Wanda -_-. 4. Yang sering niat bangun jam 3 pagi untuk belajar,
tetapi itu hanya fiktif belakang. 5. Karena salah satu hal yang paling susah,
adalah bangun pagi. 6. Bercita-cita ingin menjadi dokter. 7. Tetapi tersangkut
di Politekni Caltex Riau. 8. Jurusan Sistem Informasi. 9. Tetapi tetap
dinamakan lulusan dokter, saking gilanya. 10. Sebenarnya seorang anak yang
pendiam (bakalan dibantah sama teman dekat) .11. Tetapi punya tombol “Gila”.
12. Lebih suka menyendiri atau tempat yang tenang. 13. Karena suka pusing
sendiri kalau di tempat yang ramai, apalagi banyak orangnya. 14. Paling banyak
punya teman dekat 4 atau 5 di setiap jenjang pendidikan. 15. Pernah beberapa
kali di diagnosa sebagai orang anti sosial (sebenarnya ini benar). 16. Perhatian
atau cuek kali. 17. Kebanyakkan dibilang kekanak-kanakkan. 18. Padahal emang
gak pernah dibilang dewasa. 19. Pernah mencoba untuk dewasa selama satu hari,
dan tidak berhasil. 20. Be Yourself.
Yang Mana ?
Diposting oleh Ciwa di 08.43
Lebih
pilih mana, kelengkapan atau kebahagiaan ? Kelengkapan, kayak kesempurnaan
tetapi bukan sempurna. Sesuatu yang lengkap. Atau kebahagiaan, sesuatu yang
membuat kita senang. Karena sesuatu yang lengkap belum pasti membuat kita
bahagia. Dan kebahagiaan bukan sesuatu yang di dapat dari kelengkapan.
--------------------------------------------------------------------------------------
Kelengkapan
atau Kebahagiaan ?
Gimana ?
Diposting oleh Ciwa di 08.01
Gimana
rasanya bisa ketawa lepas ? Gimana rasanya selalu tertawa ? Gimana rasanya
punya banyak teman ? Gimana rasanya punya teman untuk gila-gilaan ? Gimana
rasanya teriak di atas tebing ? Gimana rasanya habis ngelempar batu ? Gimana
rasanya habis dapat surprise ? Gimana rasanya punya pacar ? Gimana rasanya
dikasih bunga dari pacar ? Gimana rasanya menyendiri ? Gimana rasanya
mengasingkan diri ? Gimana rasanya punya hp canggih ? Gimana rasanya bisa
sekolah ? Gimana rasanya bisa jalan ke luar negeri ? Gimana rasanya punya baju cantik ? Gimana
rasanya bisa makan enak ? Gimana rasanya bawa mobil sendiri ? Gimana rasanya
habis makan makanan bekas ? Gimana rasanya berenang di kali ? Gimana rasanya
tiba-tiba ketemu air bersih ? Gimana rasanya dapat uang 10.000 rb di jalan ?
Gimana rasanya kentut di depan umum gak ketahuan ?
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana
Rasanya Bahagia ?
Senin, 29 Desember 2014
Mantra
Diposting oleh Ciwa di 03.41
Mantra Yang Seperti Efek Rokok
Menyebutnya sebagai mantra, mantra yang sekali
digunakan akan bikin ketagihan dan memberi efek yang tidak bagus sebenarnya
atau kenyataannya. Dan efek yang lebih parah lagi, membuat itu tidak akan terjadi. Yaitu mantra “ Nanti” , “Tunggu”, “Bentar
lagi” dan sejenisnya. Dan kalau sudah
menggunakan mantranya, biasanya bakalan gunain lagi, seperti bikin ketagihan. Padahal
tahu itu tidak bagus, tapi mau gimana, sudah nyoba. Walapun penyesalan
menghampiri setelahnya, tetapi itu tidak mengembalikan yang sudah terlewat.
Salah satu contohnya, saat saya membuat tugas
kuliah. Pas mau buat, eh datang hantunya, menggoda-goda untuk menggunakan
mantra tersebut. Karena masih lemah, saya pun tergoyah. Dan menggunakan mantra
itu, niatnya sih sekali. Entah gimana menjadi tergunakan berkali-kali. Sehingga
tugas itu terundur menjadi hari esok, dan lebih parah menjadi h-1 saat tugas
itu akan terkumpul. Walaupun mantra yang lain datang, yaitu “ The Power Of
Kepepet”, dan saya tidak terlalu suka dengan mantra itu. Itu belum akibat yang
seberapa, karena yang lebih parah itu tidak akan terjadi. Ada banyak contoh
yang tidak terjadi, tetapi saya tidak ingat apa, karena tak pernah terjadi. Dan
untuk saya ini saya malas mengingatnya.
DAN SAYA BERJANJI, EH SAYA AKAN BERUSAHA, TIDAK
BERJANJI, BUKAN. SAYA AKAN BERUSAHA KERAS UNTUK TIDAK MENGGUNAKAN MANTRA ITU
SEBISA MUNGKIN. SAYA BERJANJI, BUKAN, BERUSAHA. -__-
Jumat, 22 Agustus 2014
Dia yang Mencolok
Diposting oleh Ciwa di 07.20
Dia
Yang Mencolok
Dia bagaikan warna
putih yang muncul diantara sekumpulan warna abu-abu, terlalu mencolok untuk
warna putih yang terang. Dia mengambil sedikit perhatian dari sekelilingnya,
atau mungkin semuanya. Baik hawa maupun adam pasti memberikan sedikit perhatian
kepadanya. Ya, karena dia terlalu berbeda dengan yang lain, terlalu mencolok.
Pada umumnya, anak seumurannya atau
anggap saja remaja berpakaian yang nyaris terbuka, atau setengah terbuka, atau
seperempat terbuka. Kalian bisa bayangkan sendiri seperti apa yang nyaris
terbuka, setengah terbuka dan seperempat terbuka itu. Dan kalian juga harus
bayangkan dia yang tertutup semua, atau nyaris tertutup semua, biar tidak
terlihat berlebihan. Dengan penutup kepala yang nyaris menutupi setengah
badannya, memakai baju berlengan panjang yang di dalamnya ditutupi lagi dengan
kain setengah tangan, dan dengan rok panjang yang didalamnya dilapisi dengan
celana panjang yang nyaris berlomba-lomba dengan roknya.
Saat dia berjalan, hampir semua
orang melihat ke arahnya. Ada yang berkata “ calon Istri yang baik”, “Ih, gak
panas kayak gitu ?” , “Calon pengisi surga kayak gitu”, “ngeri pakaiannya.”,
dan ada juga yang cuma melihat salut ke arahnya. Cuma karena cara
berpakaiannya. Mungkin dia tidak akan terlihat mencolok jika dia berjalan
diantara orang yang seperti dia. Dia mencolok karena berjalan diantara mereka
yang nyaris terbuka dan nyaris tertutup. Mungkin hanya ada 2 orang yang seperti
dia diantara ratusan orang di lingkungan itu. Orang seperti dia memang bukan
sesuatu yang baru, tetapi di lingkungan itu, dia adalah sesuatu yang baru dan
terlihat mencolok.
Sampai kapan dia akan tetap terang ?
Semoga selamanya, semoga tidak ikut pudar karena warna abu-abu disekitarnya. Dan
semoga dapat menerangi warna abu-abu di
sekelilingnya.
Jumat, 25 Juli 2014
Subscribe to:
Postingan (Atom)
Categories
- Hawa (4)
- Matrikulasi (6)
- Tentang (15)