Minggu, 05 Juli 2015

Kata "Dia"

Kata Dia

          Kata Dia cinta manusia itu berubah-ubah, bahkan terlalu cepat berubah. Kau hanya akan merasakan rasa sakit jika jatuh cinta dengan manusia. Tidak ada cinta sejati di dunia manusia. 

Jumat, 16 Januari 2015

Ciiiie KEPO

Bukan Zamannya




Sebenarnya ini udah ketinggalan zaman, ketinggalan kali bahkan. Tapi waktu itu saya memang tidak bisa buka instagram, eh pas bisa buka. Udah gak musim lagi. Padahal kena tag dari beberapa orang. Walaupun di instagram tidak musim lagi, mari kita musimkan ini di blog. Ya walaupun itu gak bakalan terjadi, kebaca aja mungkin enggak. -__- Tapi syukur la, emang itu yang dimau. Dan ini dia #20factsaboutme

1.   Terlahir dari sepasang manusia, pria dan wanita. Yang saya panggil papa dan mama. 2. Yang diberi nama Cici Wandasari. 3. Bisa dipanggil Cici, Ciwa, Wa, Ciw. Kadang ada juga yang manggil Sari atau Wanda -_-. 4. Yang sering niat bangun jam 3 pagi untuk belajar, tetapi itu hanya fiktif belakang. 5. Karena salah satu hal yang paling susah, adalah bangun pagi. 6. Bercita-cita ingin menjadi dokter. 7. Tetapi tersangkut di Politekni Caltex Riau. 8. Jurusan Sistem Informasi. 9. Tetapi tetap dinamakan lulusan dokter, saking gilanya. 10. Sebenarnya seorang anak yang pendiam (bakalan dibantah sama teman dekat) .11. Tetapi punya tombol “Gila”. 12. Lebih suka menyendiri atau tempat yang tenang. 13. Karena suka pusing sendiri kalau di tempat yang ramai, apalagi banyak orangnya. 14. Paling banyak punya teman dekat 4 atau 5 di setiap jenjang pendidikan. 15. Pernah beberapa kali di diagnosa sebagai orang anti sosial (sebenarnya ini benar). 16. Perhatian atau cuek kali. 17. Kebanyakkan dibilang kekanak-kanakkan. 18. Padahal emang gak pernah dibilang dewasa. 19. Pernah mencoba untuk dewasa selama satu hari, dan tidak berhasil. 20. Be Yourself.

Yang Mana ?

Lebih pilih mana, kelengkapan atau kebahagiaan ? Kelengkapan, kayak kesempurnaan tetapi bukan sempurna. Sesuatu yang lengkap. Atau kebahagiaan, sesuatu yang membuat kita senang. Karena sesuatu yang lengkap belum pasti membuat kita bahagia. Dan kebahagiaan bukan sesuatu yang di dapat dari kelengkapan.
--------------------------------------------------------------------------------------
Kelengkapan atau Kebahagiaan ?

Gimana ?

Gimana rasanya bisa ketawa lepas ? Gimana rasanya selalu tertawa ? Gimana rasanya punya banyak teman ? Gimana rasanya punya teman untuk gila-gilaan ? Gimana rasanya teriak di atas tebing ? Gimana rasanya habis ngelempar batu ? Gimana rasanya habis dapat surprise ? Gimana rasanya punya pacar ? Gimana rasanya dikasih bunga dari pacar ? Gimana rasanya menyendiri ? Gimana rasanya mengasingkan diri ? Gimana rasanya punya hp canggih ? Gimana rasanya bisa sekolah ? Gimana rasanya bisa jalan ke luar negeri  ? Gimana rasanya punya baju cantik ? Gimana rasanya bisa makan enak ? Gimana rasanya bawa mobil sendiri ? Gimana rasanya habis makan makanan bekas ? Gimana rasanya berenang di kali ? Gimana rasanya tiba-tiba ketemu air bersih ? Gimana rasanya dapat uang 10.000 rb di jalan ? Gimana rasanya kentut di depan umum gak ketahuan ?
--------------------------------------------------------------------------------------

Gimana Rasanya Bahagia ?

Senin, 29 Desember 2014

Mantra

Mantra Yang Seperti Efek Rokok
Menyebutnya sebagai mantra, mantra yang sekali digunakan akan bikin ketagihan dan memberi efek yang tidak bagus sebenarnya atau kenyataannya. Dan efek yang lebih parah lagi, membuat itu tidak akan terjadi.  Yaitu mantra “ Nanti” , “Tunggu”, “Bentar lagi” dan sejenisnya.  Dan kalau sudah menggunakan mantranya, biasanya bakalan gunain lagi, seperti bikin ketagihan. Padahal tahu itu tidak bagus, tapi mau gimana, sudah nyoba. Walapun penyesalan menghampiri setelahnya, tetapi itu tidak mengembalikan yang sudah terlewat.
Salah satu contohnya, saat saya membuat tugas kuliah. Pas mau buat, eh datang hantunya, menggoda-goda untuk menggunakan mantra tersebut. Karena masih lemah, saya pun tergoyah. Dan menggunakan mantra itu, niatnya sih sekali. Entah gimana menjadi tergunakan berkali-kali. Sehingga tugas itu terundur menjadi hari esok, dan lebih parah menjadi h-1 saat tugas itu akan terkumpul. Walaupun mantra yang lain datang, yaitu “ The Power Of Kepepet”, dan saya tidak terlalu suka dengan mantra itu. Itu belum akibat yang seberapa, karena yang lebih parah itu tidak akan terjadi. Ada banyak contoh yang tidak terjadi, tetapi saya tidak ingat apa, karena tak pernah terjadi. Dan untuk saya ini saya malas mengingatnya.

DAN SAYA BERJANJI, EH SAYA AKAN BERUSAHA, TIDAK BERJANJI, BUKAN. SAYA AKAN BERUSAHA KERAS UNTUK TIDAK MENGGUNAKAN MANTRA ITU SEBISA MUNGKIN. SAYA BERJANJI, BUKAN, BERUSAHA. -__-

Jumat, 22 Agustus 2014

Dia yang Mencolok

Dia Yang Mencolok
            Dia bagaikan warna putih yang muncul diantara sekumpulan warna abu-abu, terlalu mencolok untuk warna putih yang terang. Dia mengambil sedikit perhatian dari sekelilingnya, atau mungkin semuanya. Baik hawa maupun adam pasti memberikan sedikit perhatian kepadanya. Ya, karena dia terlalu berbeda dengan yang lain, terlalu mencolok.
            Pada umumnya, anak seumurannya atau anggap saja remaja berpakaian yang nyaris terbuka, atau setengah terbuka, atau seperempat terbuka. Kalian bisa bayangkan sendiri seperti apa yang nyaris terbuka, setengah terbuka dan seperempat terbuka itu. Dan kalian juga harus bayangkan dia yang tertutup semua, atau nyaris tertutup semua, biar tidak terlihat berlebihan. Dengan penutup kepala yang nyaris menutupi setengah badannya, memakai baju berlengan panjang yang di dalamnya ditutupi lagi dengan kain setengah tangan, dan dengan rok panjang yang didalamnya dilapisi dengan celana panjang yang nyaris berlomba-lomba dengan roknya.
            Saat dia berjalan, hampir semua orang melihat ke arahnya. Ada yang berkata “ calon Istri yang baik”, “Ih, gak panas kayak gitu ?” , “Calon pengisi surga kayak gitu”, “ngeri pakaiannya.”, dan ada juga yang cuma melihat salut ke arahnya. Cuma karena cara berpakaiannya. Mungkin dia tidak akan terlihat mencolok jika dia berjalan diantara orang yang seperti dia. Dia mencolok karena berjalan diantara mereka yang nyaris terbuka dan nyaris tertutup. Mungkin hanya ada 2 orang yang seperti dia diantara ratusan orang di lingkungan itu. Orang seperti dia memang bukan sesuatu yang baru, tetapi di lingkungan itu, dia adalah sesuatu yang baru dan terlihat mencolok.
            Sampai kapan dia akan tetap terang ? Semoga selamanya, semoga tidak ikut pudar karena warna abu-abu disekitarnya. Dan  semoga dapat menerangi warna abu-abu di sekelilingnya.

            

Jumat, 25 Juli 2014

Ayah dan Ibu

Ayah dan Ibu

Ayah  itu  Tersirat

Ibu  itu  Tersurat

Categories

My Blog List