Senin, 29 Desember 2014

Mantra

Mantra Yang Seperti Efek Rokok
Menyebutnya sebagai mantra, mantra yang sekali digunakan akan bikin ketagihan dan memberi efek yang tidak bagus sebenarnya atau kenyataannya. Dan efek yang lebih parah lagi, membuat itu tidak akan terjadi.  Yaitu mantra “ Nanti” , “Tunggu”, “Bentar lagi” dan sejenisnya.  Dan kalau sudah menggunakan mantranya, biasanya bakalan gunain lagi, seperti bikin ketagihan. Padahal tahu itu tidak bagus, tapi mau gimana, sudah nyoba. Walapun penyesalan menghampiri setelahnya, tetapi itu tidak mengembalikan yang sudah terlewat.
Salah satu contohnya, saat saya membuat tugas kuliah. Pas mau buat, eh datang hantunya, menggoda-goda untuk menggunakan mantra tersebut. Karena masih lemah, saya pun tergoyah. Dan menggunakan mantra itu, niatnya sih sekali. Entah gimana menjadi tergunakan berkali-kali. Sehingga tugas itu terundur menjadi hari esok, dan lebih parah menjadi h-1 saat tugas itu akan terkumpul. Walaupun mantra yang lain datang, yaitu “ The Power Of Kepepet”, dan saya tidak terlalu suka dengan mantra itu. Itu belum akibat yang seberapa, karena yang lebih parah itu tidak akan terjadi. Ada banyak contoh yang tidak terjadi, tetapi saya tidak ingat apa, karena tak pernah terjadi. Dan untuk saya ini saya malas mengingatnya.

DAN SAYA BERJANJI, EH SAYA AKAN BERUSAHA, TIDAK BERJANJI, BUKAN. SAYA AKAN BERUSAHA KERAS UNTUK TIDAK MENGGUNAKAN MANTRA ITU SEBISA MUNGKIN. SAYA BERJANJI, BUKAN, BERUSAHA. -__-

Jumat, 22 Agustus 2014

Dia yang Mencolok

Dia Yang Mencolok
            Dia bagaikan warna putih yang muncul diantara sekumpulan warna abu-abu, terlalu mencolok untuk warna putih yang terang. Dia mengambil sedikit perhatian dari sekelilingnya, atau mungkin semuanya. Baik hawa maupun adam pasti memberikan sedikit perhatian kepadanya. Ya, karena dia terlalu berbeda dengan yang lain, terlalu mencolok.
            Pada umumnya, anak seumurannya atau anggap saja remaja berpakaian yang nyaris terbuka, atau setengah terbuka, atau seperempat terbuka. Kalian bisa bayangkan sendiri seperti apa yang nyaris terbuka, setengah terbuka dan seperempat terbuka itu. Dan kalian juga harus bayangkan dia yang tertutup semua, atau nyaris tertutup semua, biar tidak terlihat berlebihan. Dengan penutup kepala yang nyaris menutupi setengah badannya, memakai baju berlengan panjang yang di dalamnya ditutupi lagi dengan kain setengah tangan, dan dengan rok panjang yang didalamnya dilapisi dengan celana panjang yang nyaris berlomba-lomba dengan roknya.
            Saat dia berjalan, hampir semua orang melihat ke arahnya. Ada yang berkata “ calon Istri yang baik”, “Ih, gak panas kayak gitu ?” , “Calon pengisi surga kayak gitu”, “ngeri pakaiannya.”, dan ada juga yang cuma melihat salut ke arahnya. Cuma karena cara berpakaiannya. Mungkin dia tidak akan terlihat mencolok jika dia berjalan diantara orang yang seperti dia. Dia mencolok karena berjalan diantara mereka yang nyaris terbuka dan nyaris tertutup. Mungkin hanya ada 2 orang yang seperti dia diantara ratusan orang di lingkungan itu. Orang seperti dia memang bukan sesuatu yang baru, tetapi di lingkungan itu, dia adalah sesuatu yang baru dan terlihat mencolok.
            Sampai kapan dia akan tetap terang ? Semoga selamanya, semoga tidak ikut pudar karena warna abu-abu disekitarnya. Dan  semoga dapat menerangi warna abu-abu di sekelilingnya.

            

Jumat, 25 Juli 2014

Ayah dan Ibu

Ayah dan Ibu

Ayah  itu  Tersirat

Ibu  itu  Tersurat

Kamis, 24 Juli 2014

Belum Selesai atau Tidak Dimulai

Belum Selesai atau Tidak Dimulai

“Kesalahan saat seseorang mencoba adalah, belum selesai atau tidak dimulai” itu quote acara Hitam Putih tadi. Untuk motivasi diri sendiri sih. Gak tahu bisa bertahan berapa lama, soalnya selama ni gak pernah ada motivasi yang pernah bertahan lebih dari tiga hari, mungkin. Atau itu udah paling lama.
Kalau dipikir-pikir benar juga. Gimana kita bisa tahu kalau gak pernah dimulai. Dan gimana kita bisa  tahu akhirnya kalau gak di selesaikan. Walaupun butuh waktu lama.
Coba à Jatuh à Bangun à Berhasil. Atau
Coba à Jatuh à Bangun à Jatuh à Bangun àBerhasil. Atau lagi
Coba à Jatuh à Bangun à Jatuh à Bangun à Jatuh à Bangun à Jatuh à Bangun à Berhasil. Atau lebih parah lagi
Coba à Jatuh à Jatuh à Bangun à Jatuh à Bangun à Jatuh à Jatuh à Bangun à Berhasil. Hahaha semoga gak ada yang kayak gini.
Gak bakalan tahu mesti berapa kali jatuh bangun kalau gak dicoba, itu bakalan berhasil kalau diselesaikan. Tapi dengan kata “Berhasil” yang banyak variasi, sesuai usaha juga.
Ini quote atau kata-kata yang bisa jadi motivasi, semoga bisa bertahan lama, karena sebenarnya yang memotivasi diri kita adalah kita sendiri, itu kata orang bijak.


COBA à SELESAIKAN à BERHASIL

Kamis, 23 Januari 2014

Cerita Satu

Bukan Cerita Lucu
                Sebut saja dia Makhluk. Emang agak gak sopan, tapi ini supaya tidak terlalu frontal.
Makhluk itu adalah seseorang yang membuat jantung saya berdetak tidak normal, dan dengan sedetik, mengingat dia membuat tangan saya dingin. Bahkan mendengar suara yang mirip dengan suara makhluk membuat efek diatas bereaksi. Saya akan menceritakan bagaimana permainan kami di mulai.
                Kamis Siang, sekita pukul 13.45. Saya, Tujul dan Ayam pergi ke kampus. Saya dibonceng oleh Ayam,  dengan muka polos tak berdosa masuk ke area kampus. Dan dengan santainya si Ayam menyapa Makhluk. Dan kami melanjutkan cerita kami.
                Ayam :”Ci..... Saingan aku berat kaliiii.”
                Saya:”Iya yam, udah tahukan ceritanya gimana ?”
                Ayam:”Udaaaaah”
                Saya:”@#%&*(((^%$$$”
                Ayam:”#%$%#&&^*$^”
Kami yang fokus cerita tentang tiiiitttt, tidak memperhatikan kesekeliling kami. Tapi, pas dekat pengkolan mau masuk gang kecil, ada motor yang mau macu motor kami.
                Ayam:”Isss, siapa lah yang mau macu tu ? gak apa kali.”
                Saya:”Gak tahu, mukanya ditutup.”
                Ayam:”heeeeh!”
                Pas sampai di parkiran, kami mendapatkan parkiran yang sangat aman, yaitu parkiran yang beratap.
                Saya:”eh, Yam. Tunggu, Ciwa turun sini aja.” Dan saya pun turun dari honda.
                Saat melihat pemandangan yang ada di depan saya, saya merasa aneh.
“Kok ini ya ? Kok ada danau ya ? Seharusnya bukan ini.” Terjadi perdebatan di kepala saya. Dan sedetik kemudian.
                Saya:”Eh, woi ! Kok ciwa bisa masuk ?” kata saya dengan muka sangat sangat aneh dan alami.
                Saya:”Kok ciwa bisa masuk ??” makin ketakutan.
Bukannya ikut ketakutan, Ayam dan Tujul malah ketawa lihat muka Saya saat itu. Kalau kata Tujul  cuma Saya yang bisa menciptakan ekspresi itu. Ekspresi yang sangat jelek, udah jelek dibuat makin jelek, kayak apa coba. -__-
Dan saat Saya melihat salah satu Makhluk di dekat kami yang sedang setengah berdiri dan setengah duduk di atas kendaraannya, kalau kami menyebutnya kendaraan mematikan, tidak bersuara, tiba tiba sudah ada di dekat kalian. Dan saat saya melihat Makhluk itu  sedang  berbicara dengan walky talkynya, Saya langsung kabur tanpa basa basi  dengan Ayam dan Tujul yang masih asik ketawa.  Saking takutnya, saya berlari sangat kencang. Kalau kata Bahana, jilbab Saya sampai berantakan. Sesampainya saya di depan kelas, saya langsung ngadu dengan Bahana. Ini benaran takut, karena kalau saya sampai ketahuan dangan Makhluk itu, nama saya akan di catat dan akan diberikan kepada nenek moyang kami. Dan saya akan diberikan peringatan pertama. Dan itu tidak lucu.  Dan lebih tidak lucunya kalau saya dihukum lari-lari keliling lapangan di hari yang masih terang, dan masih banyak umat-umat yang berlalu lalalng, sambil ngomong “Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi.” Ini adalah pengalaman dari teman saya, karena dia sudah mengalami apa yang saya alami sekarang. Dan itu terjadi waktu malam hari jam 11 malam, ini masih bisa dimaafkan. Lah saya, siang bolong, pembelaan apa yang bisa saya lakukan. LUPA ??  
                Dan lebih canggihnya, bisa SELAMAT sampai parkiran itu sesuatu. Setelah panjang lintasan yang kami lewati, dan lobang yang dengan polosnya kami terjun bebaskan dan bisa keluar dengan selamat lagi. Makhluk yang Ayam sapa, orang disekeliling kami yang gak kami perhatikan saking fokus cerita. Tapi, kalau kata Tujul, gak ada yang sadar termasuk dia, bahkan Ayam pun gak sadar kalau saya gak terkejut saat mengingat ketidak wajar itu. Betapa invisible nya Saya saat itu, dan Saya sangat sangat sangat sangat BERSYUKUR. Semoga Makhluk juga tidak menyadarinya. Mari kita lihat tiga hari ke depan, kalau tidak ada apa-apa, itu tahap aman. Kalau udah lewat seminggu, dengan sangat senang hati Saya katakan, “Kita putus Makhluks.” Makhluks, udah kayak orang yang Saya cinta, ngingat dia aja udah cukup buat jantung ini dagdigdug tidak wajar
 -_-“.  Dan saat itu Saya dan Ayam sama-sama takut, Ayam takut motornya di gembok, dan kalau motornya Ayam digembok, itu tandanya saya gak selamat.
                Makasih Cabe dan Lentik.

Note:Cerita ini menggunakan kata-kata lebay, tapi itu adanya. 

Categories

My Blog List