Jumat, 22 Agustus 2014

Dia yang Mencolok

Dia Yang Mencolok
            Dia bagaikan warna putih yang muncul diantara sekumpulan warna abu-abu, terlalu mencolok untuk warna putih yang terang. Dia mengambil sedikit perhatian dari sekelilingnya, atau mungkin semuanya. Baik hawa maupun adam pasti memberikan sedikit perhatian kepadanya. Ya, karena dia terlalu berbeda dengan yang lain, terlalu mencolok.
            Pada umumnya, anak seumurannya atau anggap saja remaja berpakaian yang nyaris terbuka, atau setengah terbuka, atau seperempat terbuka. Kalian bisa bayangkan sendiri seperti apa yang nyaris terbuka, setengah terbuka dan seperempat terbuka itu. Dan kalian juga harus bayangkan dia yang tertutup semua, atau nyaris tertutup semua, biar tidak terlihat berlebihan. Dengan penutup kepala yang nyaris menutupi setengah badannya, memakai baju berlengan panjang yang di dalamnya ditutupi lagi dengan kain setengah tangan, dan dengan rok panjang yang didalamnya dilapisi dengan celana panjang yang nyaris berlomba-lomba dengan roknya.
            Saat dia berjalan, hampir semua orang melihat ke arahnya. Ada yang berkata “ calon Istri yang baik”, “Ih, gak panas kayak gitu ?” , “Calon pengisi surga kayak gitu”, “ngeri pakaiannya.”, dan ada juga yang cuma melihat salut ke arahnya. Cuma karena cara berpakaiannya. Mungkin dia tidak akan terlihat mencolok jika dia berjalan diantara orang yang seperti dia. Dia mencolok karena berjalan diantara mereka yang nyaris terbuka dan nyaris tertutup. Mungkin hanya ada 2 orang yang seperti dia diantara ratusan orang di lingkungan itu. Orang seperti dia memang bukan sesuatu yang baru, tetapi di lingkungan itu, dia adalah sesuatu yang baru dan terlihat mencolok.
            Sampai kapan dia akan tetap terang ? Semoga selamanya, semoga tidak ikut pudar karena warna abu-abu disekitarnya. Dan  semoga dapat menerangi warna abu-abu di sekelilingnya.

            

Categories

My Blog List