Post saya hari ini adalah tentang lomba mading yang diadakan tanggal 28 Februari 2012. Alhamdulillah mading kami selesai pada waktunya, walaupun banyak sekali rintangan. Lomba mading yang di adakan di lapangan terbuka, bukan seperti lomba mading fisika sebelumnya yang dilakukan di dalam gedung, teras, atau apalah. Dan karena keterlambatan kami, kami mendapat tempat sisa, atau bisa dibilang tempat sempel-sempel, nyempil-nyempil, terserahlah. Awalnya tempatnya bagus, tanahnya rata, dan tidak panas. Tetapi, ketika matahari semakin tinggi, panas pun mulai datang., dan kami pun kepanasan. Karena tidak ada pohon yang melindungi kami, tidak seperti kelompok lain yang duduk di bawah pohon, enaknyaaaaa. Di dekat kami cuma ada pohon kecil, tidak tinggi, dan tidak berdaun pula. Dan dengan polosnya orang-orang yang lewet nanya “ Kepanasan ya, Dek ? “ dalam hati kami menjawab, “ Gak kedinginan “ . Menurut saya itu adalah pertanyaan yang tidak perlu ditanya. Mana ada sejarahnya orang duduk di bawah sinar matahari tanpa ada sesuatu yang melindungi kedinginan. Dan untungnya satelit yang kami buat ditutupi kain flannel, sehingga sinar matahari tidak terpantu olehnya. Cara kami untung mengurangi kepanasan adalah, Mitha : Pakai satelit, Pijak : pakai blazer, dan saya : pakai kain flannel sisa. Dan pikirknlah caranya sendiri. Itu baru rintangan yang pertama, yang keduanya adalah. Tas saya yang dimasuki SEMUT ! Mending kalau cuma satu, dua atau tiga. Ini segerombolan, udah kayak bawa satu kampung tu semut. Ini gara-gara saya tidak mau buang sampah sembarangan, dan saya masukkan plastik bekas kue ke dalam tas, dan segerombolan semut pun datang. Karena melihat segerombolan semut, kami pun menjerit atau meloncat karena geli. Dan beberapa menit kemudian, segerombolan semut itu belum juga pergi. Dan saya pun mengeluarkan atau lebih tepatnya membuang semua barang yang ada di dalam tas, dan tanpa sadar saya membuang dompet saya, dan untungnya mitha bilang ke saya, “ Ciw, mau di buang dompetnya ? Tahulah orang kaya. “ -_- Mitha jahat, namanya juga orang ketakutan atau geli, semuanya pun di buang, termasuk dompet. Dan lebih hebatnya lagi, semut-semut itu berhasil buat pijak trauma.
Dan pada akhirnya kami harus meninggalkan mading kami, sebenarnya kami pengen sampai sore di sina. Tapi, kerena guru pembimbing kami punya anak yang harus di jenguknya, kami pun harus pergi. Dan setibanya kami di sekolah, kami semua tepar, alias kecapekan. Semoga semua usaha kami memperoleh hasil yang kami inginkan. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar